Para peneliti di Badan Energi Atom Jepang telah berhasil merakit baterai isi ulang pertama di dunia yang menggunakan uranium terdeplesi. Mereka berharap teknologi ini dapat menjadi solusi baru untuk memanfaatkan material ini di masa depan. Salah satu aplikasi yang mereka usulkan adalah ladang baterai besar untuk menyimpan energi dari panel surya. Tapi, seberapa aman teknologi ini dalam praktiknya?
Seberapa Aman Baterai Isi Ulang Uranium Ini?
Uranium terdeplesi adalah produk sampingan dari produksi bahan bakar nuklir yang masih jarang dimanfaatkan. Menurut Wikipedia, material ini digunakan dalam berbagai aplikasi industri karena tingkat radioaktivitasnya yang lebih rendah dibanding uranium biasa.
Beberapa penggunaan sipil uranium terdeplesi antara lain sebagai:
- Pemberat dalam pesawat terbang untuk menjaga keseimbangan kontrol,
- Komponen mesin yang berputar,
- Perisai radiasi dalam terapi medis dan peralatan radiografi,
- Wadah untuk mengangkut bahan radioaktif.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menyebutkan bahwa uranium terdeplesi bersifat racun secara kimiawi dan dapat merusak ginjal jika tertelan. Jika partikelnya terhirup, dapat menyebabkan kerusakan internal, meskipun risiko ini kecil di luar lingkungan industri.
Dalam pengumuman mereka, Badan Energi Atom Jepang tidak memberikan komentar terkait keamanan baterai isi ulang uranium pertama ini. Namun, dapat diasumsikan bahwa aspek keamanan telah dipertimbangkan dalam desainnya.
Menuju Baterai Aliran Uranium Terdeplesi
Dalam laporan penelitian mereka, tim menjelaskan bagaimana mereka memanfaatkan sifat kimia uranium untuk membuat baterai ini. Mereka berhasil menciptakan baterai yang dapat diisi ulang dan digunakan sebanyak sepuluh kali.
Prototipe baterai satu sel ini memiliki tegangan 1,3 volt, yang hampir setara dengan baterai alkaline biasa (1,5 volt).
Saat ini, para peneliti sedang mengembangkan sel bahan bakar uranium terdeplesi, seperti yang disebutkan di awal artikel ini. Mereka tengah merancang elektroda untuk menciptakan baterai aliran redoks berbasis uranium.
Jepang memiliki cadangan uranium terdeplesi sebanyak 16.000 ton, menurut Badan Energi Atom Jepang. Jika para ilmuwan dapat meningkatkan tegangan baterai ini, teknologi ini berpotensi menjadi solusi penyimpanan energi untuk jaringan listrik di masa depan.
Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan upsbattery indonesia, Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi upsbattery.id untuk informasi lebih lanjut!