Sejarah Awal Baterai Timbal-Asam

Baterai timbal yang ditemukan oleh Gaston Planté pada tahun 1859 adalah baterai isi ulang pertama di dunia. Pada masa-masa awal sejarah baterai timbal-asam, teknologi ini mendominasi pasar. Saat ini, meskipun bukan lagi pemimpin dalam penyimpanan energi, baterai timbal tetap dihargai karena keandalannya yang aman. Kami mempersembahkan artikel ini untuk sebuah inovasi luar biasa yang telah bertahan dalam ujian waktu.

 

Baterai Timbal-Asam Masih Serbaguna Hingga Sekarang

Baterai timbal-asam masih banyak digunakan untuk menyalakan mesin kendaraan berbahan bakar bensin karena kemampuannya menghasilkan arus listrik yang besar dalam waktu singkat. Selain itu, karena harganya relatif murah, baterai ini juga dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan baru, meskipun kepadatan penyimpanan energinya lebih rendah dibandingkan teknologi modern lainnya.

Popularitasnya tetap kuat, meskipun telah muncul teknologi baterai lain sejak masa awal perkembangannya. Menurut Straits Research, nilai pasar global baterai timbal mencapai 53,3 miliar dolar AS pada tahun 2024 dan terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 5%.

Sistem baterai timbal berukuran besar juga terus berkembang, memastikan bahwa teknologi ini masih akan digunakan di masa depan. Beberapa contoh penggunaan utamanya termasuk sebagai cadangan energi untuk menara telekomunikasi dan sumber daya darurat di lokasi strategis, di mana sifatnya yang tidak mudah terbakar menjadi keuntungan utama.

Karena permintaan yang terus ada, beberapa jenis baterai timbal telah dimodifikasi untuk meningkatkan daya tahan penyimpanan dan mengurangi perawatan. Contohnya adalah baterai Absorbent Glass Mat (AGM) dan baterai gel, yang kami produksi dan distribusikan dari Kanada.

 

Sejarah Awal Baterai Timbal yang Kita Ketahui

Penemuan awal Gaston Planté adalah desain baterai yang cukup rumit, berbentuk tabung gulungan. Baterai ini cukup baik untuk menyalakan lampu di gerbong kereta api, tetapi tidak mudah dibawa ke mana-mana.

Pada tahun 1881, Camille Faure memperbaiki desain tersebut dengan membuat baterai dalam wadah tertutup, seperti yang terlihat pada gambar di bagian atas artikel ini.

Teknologi Faure menggunakan kisi timbal yang diisi dengan pasta timbal oksida untuk membentuk pelat. Desain ini lebih mudah diproduksi secara massal, yang membuat baterai timbal-asam mendominasi pasar selama lebih dari satu abad.

Apabila anda butuh penjelasan lebih detail mengenai upsbattery bisa langsung hubungi Upsbattery Indonesia atau PT. ILOGO Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.